PASURUAN | SQUADNEWS.INFO – Insiden ambrolnya langit-langit di lantai 2 Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pasuruan pada Selasa pagi (22/07) sekitar pukul 08.30 WIB menuai sorotan tajam dari aktivis masyarakat. Ali Mudin, ketua umum LSM Gempar menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut, terutama mengingat bangunan tersebut relatif baru, yakni "Renof sekitar 2 tahunan".
Ali Mudin menduga, ambrolnya langit-langit ini tidak lepas dari permasalahan pekerjaan di lantai 2 yang menurut analisisnya "tidak ditempati". Ia menyebut bahwa area tersebut "rawan ambrol lagi" setelah timnya melakukan pemantauan.
Lebih lanjut, Ali Mudin juga menyoroti buruknya pelayanan keamanan di MPP Kota Pasuruan. Ia mengaku timnya sempat bersitegang dengan petugas keamanan yang dinilainya "sangat mudah disarani umur 22 tahun" dan tidak menemukan solusi atas masalah yang ada. Bahkan, Mudin menuding salah satu petugas keamanan menunjukkan perilaku tidak profesional, bahkan sempat "mengajak kekerasan".
Atas insiden ini, ketum LSM Gempar yang di dampingi salah satu wakil rakyat Kota Pasuruan komisi dari DPRD, yakni Haji Rivai dari Fraksi Golkar, untuk meminta penjelasan terkait standar keamanan di MPP. Mudin menekankan bahwa pelayanan publik seharusnya didukung oleh petugas yang humanis dan profesional, bukan sebaliknya.
"Harusnya kalau di pelayanan pabrik seperti itu dikasih petugas yang humanis bukan kayak malaikat gitu menemui kita kayak malaikat apalagi yang lain malah dia ngajak kekerasan," ujar Ali Mudin.
Ia menegaskan, pihaknya akan terus memperpanjang permasalahan ini dan berjanji akan "mengobrak-abrik Kota Pasuruan" jika tidak ada tindakan nyata untuk menyelesaikan isu ini. Ia juga menyatakan akan melibatkan media untuk mengungkap fakta-fakta di balik insiden ini.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola MPP Kota Pasuruan maupun Dinas Perizinan terkait insiden ambrolnya langit-langit dan tudingan LSM mengenai masalah pekerjaan serta pelayanan keamanan perlu adanya evaluasi .( tim)
